CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 08 April 2020

Move on


﴾ *Tips Move On Bila Gagal Ta'aruf* ﴿

🔴Ta’aruf sebagai solusi Islami bagi para single mulia / single lillah untuk mencari dan membuka jalan menuju pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah. Dengan berta’aruf insyaAllah akan lebih terhindar dari hal-hal yang mengundang dosa.

🔴Dalam proses ta’aruf pun mengenal istilah ‘ditolak’ atau gagal ta'aruf. Hal ini bisa dikarenakan tidak adanya kecocokan visi, karakter atau masalah lain yang lebih detail. Bisa juga karena masalah restu orang tua. Namun jauh dari itu, keputusan ditolak dan diterimanya memang sudah ditentukan oleh Allah ﷻ ribuan tahun sebelum manusia dilahirkan ke dunia ini.

🔴Tapi, namanya manusia pasti sedih saat menghadapi penolakan. Ada rasa sesak yang menyeruak dan hampa sesaat. Bahkan beberapa mungkin merasa tak berdaya dan kehilangan harapan seketika. Saat diri mulai gelisah dan menjurus pada sikap-sikap menyalahkan takdir, yuk coba move on elegan dengan cara-cara ini :

📑Yakinkan diri bahwa setiap ciptaan Allah ﷻ memiliki pasangan
Allah ﷻ berfirman,

📖“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (Q.S Ad-Dzariyat :49)

🔴Gagal ta’aruf sekali, bukan berarti akan gagal ta’aruf selamanya. InsyaAllah setiap manusia akan memiliki pasangan yang sesuai dengan dirinya yang telah ditentukan oleh Allah ﷻ dan telah dituliskan di dalam Lauhul Mahfudz. Jadi, bersabaralah dulu dan terus berikhtiar.

📑Lanjut berdoa, barangkali Allah ﷻ rindu dengan doa-doa mu

🔴Merasa sulit mendapatkan apa yang diinginkan, barangkali Allah ﷻ sedang menguji kamu dan Allah ﷻ selalu memberikan ujian pada hamba-hamba yang disayangi-Nya. Jadi jangan berkecil hati, mungkin penolakan itu adalah cara Allah ﷻ agar kamu terus berdoa kepada-Nya, dan mengajak-Nya berbicara di setiap sepertiga malam.

📑Terus perbaiki dan bekali diri

🔴Mungkin saja, Allah ﷻ belum mengizinkan mu untuk berhasil ber-ta’aruf karena belum cukup siap untuk menikah. Berusaha perbaiki diri, mantapkan iman dan bekali diri dengan berbagai hal. Mulai dari finansial, kemampuan untuk mengendalikan diri, kemampuan untuk menerima dan lain sebagainya.

📑Ingat, masih ada ‘dia’- ‘dia’ yang lainnya

🔴Tenang, masih banyak single lainnya yang mungkin salah satunya adalah jodohmu. Jangan dulu berkecil hati, karena Allah ﷻmemiliki skenario yang terbaik untuk hidup mu di masa depan. Bisa jadi, sekarang kamu ditolak tapi pada kesempatan berikutnya diterima. Ya, Allahu A’lam, karena Ia Maha Pembolak-balik hati manusia.

🔴Nah, dengan cara tersebut InsyaAllah kamu akan segera menemukan tambatan hati yang terbaik untuk hidupmu. Bukan hanya baik di mata manusia, tapi juga dimata Allah ﷻ. Semangat!

📚Dailymoslem

۩۞۞۞۝♻️📚♻️۝۞۞۞۩

📝 *Ust. Miftahuddin*

Persiapan 1



{ *Tahap Pertama dalam Pernikahan* }

🔴MENIKAH artinya kita akan melalui perjalanan yang amat panjang dengan seseorang yang telah Allah ﷻ takdirkan untuk membersamai hidup kita.

🔴Tahapan pertama yang perlu dilakukan diawal pernikahan adalah tahap penyesuaian diri. Seseorang yang menjadi pendamping hidup kita, mungkin adalah sosok yang kehidupannya jauh berbeda dari kehidupan kita sebelumnya. Baik dari karakternya, pola didikan dari orangtuanya, hobi, budaya, cara berkomunikasi, termasuk masa lalunya yang bisa saja memiliki masa lalu yang berbeda dengan kita.

🔴Setelah menikah nanti, fokus saja kepada rancangan masa depan yang ingin kita rajut bersamanya. Lakukan penyesuaian diri agar cinta kian tumbuh setiap harinya. Kesampingkan segala perbedaan yang ada. Cukup pahami bahwa perbedaan itu adalah hal yang lumrah terjadi pada setiap ikatan pernikahan. Perbedaan bukan untuk merenggangkan satu sama lain, perbedaan bukan untuk dijadikan pemicu konflik antara satu sama lain.

🔴Justru, kita akan diminta untuk bijak dalam menyikapi setiap perbedaan yang ada. Perbedaan adalah ujian dari Allah ﷻ agar kita mampu menjadikan perbedaan itu sebagai proses pembelajaran ketika perjuangan dalam hidup berumahtangga telah kita jalani.

🔴Menikah adalah sesuatu yang indah, karena didalamnya terdapat pahala. Namun dibalik keindahan itu, tersimpan perjuangan yang tidak hanya harus kita jalani, melainkan harus pandai kita kelola, agar perjuangan itu berbuah manis, bukan berbuah miris.

🔴Menikah cakupannya sangat luas. Kita tidak bisa lagi bicara tentang diri sendiri. Bahkan terkadang, kita perlu untuk tidak memikirkan diri kita sendiri, dan lebih memilih mengalah demi kebaikan pasangan kita.

🔴Menikah, membutuhkan kesiapan hati yang luas untuk mau mengalah tanpa perlu menyalahkan, untuk mau meminta maaf tanpa perlu mengungkit kesalahan, dan untuk mau memberi tanpa perlu menuntut berlebihan.

🔴Maka teruslah tanamkan keimanan dalam diri, agar setiap langkah juang kita, senantiasa Allah ﷻ ridhai. Semangat yaa untuk teman-teman yang sedang dalam ikhtiar menggenapkan separuh agama.


📚Islampos

۩۞۞۞۝♻️📚♻️۝۞۞۞۩

📝 *Ust. Miftahuddin*



﴾ *Menikah Karena Allah, Ini Ciri-Cirinya* ﴿

🔴Sahabat, saat ini banyak orang yang menikah karena cinta, menikah karena kecantikan, menikah karena harta, bahkan juga menikah karena popularitas, sudah amat jarang orang yang menikah karena Allah ﷻ.

🔴Apa sebenarnya yang dimaksud menikah karena Allah ﷻ, dan apa ciri-cirinya? Berikut pembahasan singkatnya.

🔴Pernahkah mendengar kisah tentang seorang pemuda yang menikahi wanita padahal sebelum melamar disebutkan oleh ayahnya bahwa putrinya tersebut buta, tuli, lumpuh,dan bisu? Tapi pemuda ini tetap menerima kondisi wanita tersebut dan bermaksud menikahinya.

🔴Bukankah pemuda ini aneh? Apa yang diharapkannya dari seorang wanita yang katanya buta, tuli, bisu,dan lumpuh?

🔴Namun faktanya, kisah tersebut berakhir happy ending karena ternyata wanita yang dinikahi pemuda itu luar biasa cantik dan normal tanpa cacat. Wanita shalihah tersebut buta, tuli, bisu dan lumpuh bukan makna sebenarnya, tapi wanita tersebut buta, tuli, bisu dan lumpuh dari segala maksiat yang Allah ﷻ larang. MasyaAllah… Benar-benar beruntunglah pemuda yang memperistrinya.

🔴Nah, itulah sekilas gambaran mengenai menikah karena Allah ﷻ. Ketika kita tidak hitung-hitungan untung rugi, hanya mengikuti istikhoroh dan kemantapan hati, menikah tanpa berharap hal-hal duniawi, semata-mata ingin menggenapkan separuh agama agar makin dekat pada ridha Allah ﷻ, maka Allah ﷻ pun melimpahkan rahmat dan rezekiNya yang tak diduga-duga. Ternyata banyak hal menarik dari diri pasangan kita tersebut yang baru kita dapatkan setelah pernikahan.

🔴Zaman sekarang masih adakah pemuda yang menikahi wanita tanpa embel-embel keinginan duniawi? Mungkin ada, tapi jumlahnya makin langka. Kebanyakan pemuda menjadikan kecantikan, kepintaran, keturunan, dan harta sebagai kriteria istri yang dicarinya.

🔴Memang tak dipungkiri, wanita dinikahi karena 4 hal: kecantikan, keturunan, harta dan agamanya. Akan tetapi jika hanya ada satu kriteria yang dipenuhinya, yakni agamanya yang baik, itu saja pun sebenarnya telah mencukupi.

🔴Jadi berikut ini beberapa ciri-ciri sederhana seseorang yang menikah karena Allah ﷻ :

📝1. Menyandarkan keputusan dan kemantapan hatinya dengan melakukan istikhoroh dan bermusyawarah dengan keluarga

📝2. Niat menikah semata-mata ingin beribadah mengikuti sunah Rasulullah ﷺ

📝3. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang telah diambil, tidak akan menyesali di kemudian hari atau menyalahkan orang lain atas pernikahan tersebut

🔴Ada orang yang menikah karena disuruh orangtua, ketika terjadi sesuatu yang kurang baik dalam pernikahannya, langsung deh menyalahkan orangtua. Ini bukanlah sikap seseorang yang menikah karena Allah ﷻ.

📝4. Seseorang yang menikah karena Allah ﷻ akan menyadari bahwa pernikahan memiliki konsekuensi dan memerlukan komitmen.

🔴Bukan sekadar untuk bersenang-senang atau bermain-main,  maka ia telah mempersiapkan mentalnya bahkan untuk segala hal buruk yang mungkin terjadi setelah menikah.

🔴Sahabat, apakah kita menikah karena Allah ﷻ atau menikah karena selainNya? Mari kita luruskan niat. Wallahua'lam.



📚Ummi Online

۩۞۞۞۝♻️📚♻️۝۞۞۞۩

📝 *Ust. Miftahuddin*


Zawaaj



﴾ *Agar Tak Menyesal Setelah Menikah* ﴿

🔴Sahabat, pernah mengenal seseorang yang tadinya menggebu-gebu ingin menikah, tapi kemudian malah merasa menyesal setelah menikah? Tentunya tak ingin mengalami hal yang sama kan? Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan agar tak merasakan penyesalan setelah menikah:

📝1. Sederhanakan harapanmu

🔴Banyak orang yang menyesal dan kecewa terhadap pernikahannya karena memiliki harapan yang terlalu rumit dan tinggi sebelum menikah. Misalnya berharap dapat pelayanan terbaik dari istri, mulai dari masakan yang enak, rumah yang bersih, pakaian yang harum dan rapi di lemari. Atau untuk yang perempuan biasanya berharap semua kebutuhan finansialnya terpenuhi, bisa jalan-jalan terus dengan suami tersayang, tinggal di rumah yang bagus dengan perabot lengkap, jadi begitu pasangan tidak memenuhi harapan tersebut langsung deh merasa kecewa berat dan menyesal menikah.

🔴Coba bikin harapan yang sederhana, misalnya menikah itu agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi fokus harapannya ada pada dalam diri kita sendiri, bukankah ini lebih sederhana? Kita tak menuntut orang lain mengikuti harapan kita, tapi diri kita sendiri berupaya melakukan yang terbaik.

📝2. Siap mental untuk punya anak

🔴Kekagetan pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah adalah ketika dalam waktu singkat sudah dititipi momongan, sementara secara mental, finansial dan keilmuan, mereka belum siap. Akhirnya perasaan stres, depresi, kecewa, dan menyesal mewarnai hari-hari.

🔴Upayakan sudah siap memiliki anak ketika memutuskan ingin menikah. Jika ternyata belum diberi anak dalam waktu dekat, syukurilah hal tersebut sebagai perpanjangan waktu untuk 'pacaran' lebih lama dengan pasangan. Tapi intinya… penting untuk menyiapkan diri memiliki momongan setelah menikah, jangan menyepelekan dengan dalih “Aaah… tunda punya anak dulu, gampang kan tinggal pakai KB.” Karena sungguh malang dan kasihan buah hati yang terlahir dari pasutri yang tidak siap menjadi orangtua.

📝3. Bersiap mengurangi aktivitas luar rumah atau pastikan pasangan menyetujui aktivitas kita tersebut

🔴Banyak yang menganggap setelah menikah hidup berubah jadi terkungkung karena selalu berdiam diri di dalam rumah dan sulit jalan-jalan hang out bersama teman-teman atau beraktivitas luar rumah sebagaimana sebelum menikah.

🔴Sebenarnya hal ini wajar dirasakan terutama oleh wanita yang setelah menikah langsung dapat momongan sehingga tersita waktu dan perhatiannya untuk mengurusi anak. Akan tetapi jika keniscayaan ini sudah dipersiapkan sebelum menikah, tidak akan terlalu kaget apalagi sampai depresi.

🔴Metode lainnya adalah dengan meminta izin pasangan sejak sebelum menikah, agar pasangan paham bahwa kita memiliki banyak aktivitas luar rumah, misalnya mengaji, mengisi kajian, mengajar privat, kursus tahsin, dan lain sebagainya. Sehingga setelah menikah pun ia akan mau mengerti dan mudah memberi izin keluar rumah untuk aktivitas tersebut.

📝4. Menjaga bentuk tubuh, tapi juga mengikhlaskan diri jika penampilan berubah setelah menikah

🔴Kebahagiaan dalam rumah tangga biasanya menyebabkan badan membesar. Untuk wanita, ketika hamil pun badan akan berubah. Banyak yang tak bisa menerima anugerah ini dan merasa benci dengan bentuk tubuhnya yang melar atau penuh stretch mark. Oleh sebab itu perlu diantisipasi sejak awal, yakni dengan menjaga asupan makanan, memperbanyak waktu untuk melatih tubuh/ olahraga, atau mempersiapkan mental dengan mensyukuri bentuk tubuh yang membesar atau pipi yang makin chubby sebagai karunia Allah ﷻ.

📝5. Belajar mengelola keuangan

🔴Meskipun setelah menikah mendapat gaji double jika kedua pasutri sama-sama bekerja, akan tetapi kebutuhan hidup pun meningkat: menyisihkan uang untuk tabungan membeli rumah, tabungan pendidikan anak, dan lain sebagainya, maka pasutri penting belajar mengelola keuangan agar tidak pusing ketika menjalani hari-hari pernikahan penuh dengan tagihan ini-itu.


📚Ummi Online

۩۞۞۞۝♻️📚♻️۝۞۞۞۩

📝 *Ust. Miftahuddin*


Taaruf 2

┏﷽🍃💞🔴━━━━━━┓

۝ *Serial Pra Nikah*
┗━━━━━━━━🔴💞🍃┛

۩۞۞۞۝🕌📚🕌۝۞۞۞۩

﴾ *Bahasan Lengkap Pernikahan Islami Sesuai Sunnah* ﴿

( dari Mengenal Calon Sampai Proses Akad Nikah )

📱 _Bagian 2_

📝2. Nazhar (Melihat Calon Pasangan Hidup)

🔴Seorang wanita pernah datang kepada Rasulullah ﷺ untuk menghibahkan dirinya. Si wanita berkata:

ياَ رَسُوْلَ اللهِ، جِئْتُ أَهَبُ لَكَ نَفْسِي. فَنَظَرَ إِلَيْهَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَصَعَّدَ النَّظَرَ فِيْهَا وَصَوَّبَهُ، ثُمَّ طَأْطَأَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم رًأْسَهُ

📄“Wahai Rasulullah! Aku datang untuk menghibahkan diriku kepadamu.” Rasulullah ﷺ pun melihat ke arah wanita tersebut. Beliau mengangkat dan menurunkan pandangannya kepada si wanita. Kemudian beliau menundukkan kepalanya. (HR. Al-Bukhari no. 5087 dan Muslim no. 3472)

🔴Hadits ini menunjukkan bila seorang lelaki ingin menikahi seorang wanita maka dituntunkan baginya untuk terlebih dahulu melihat calonnya tersebut dan mengamatinya. (Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 9/215-216)

🔴Oleh karena itu, ketika seorang sahabat ingin menikahi wanita Anshar, Rasulullah ﷺ menasihatinya:

انْظُرْ إِلَيْهَا، فَإِنَّ فِي أَعْيُنِ الْأَنْصَارِ شَيْئًا، يَعْنِي الصِّغَرَ

📄“Lihatlah wanita tersebut, karena pada mata orang-orang Anshar ada sesuatu.” Yang beliau maksudkan adalah mata mereka kecil. (HR. Muslim no. 3470 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

🔴Demikian pula ketika Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu meminang seorang wanita, Rasulullah ﷺ bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah melihat wanita yang kau pinang tersebut?” “Belum,” jawab Al-Mughirah. Rasulullah ﷺ bersabda:

انْظُرْ إِلَيْهَا، فَإِنَّهُ أَحْرَى أَنْ يُؤْدَمَ بَيْنَكُمَا

📄“Lihatlah wanita tersebut, karena dengan seperti itu akan lebih pantas untuk melanggengkan hubungan di antara kalian berdua (kelak).” (HR. An-Nasa`i no. 3235, At-Tirmidzi no.1087. Dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 96)

🔴Al-Imam Al-Baghawi rahimahullahu berkata, “Dalam sabda Rasulullah ﷺ kepada Al-Mughirah radhiyallahu ‘anhu: “Apakah engkau telah melihat wanita yang kau pinang tersebut?” ada dalil bahwa sunnah hukumnya ia melihat si wanita sebelum khitbah (pelamaran), sehingga tidak memberatkan si wanita bila ternyata ia membatalkan khitbahnya karena setelah nazhar ternyata ia tidak menyenangi si wanita.” (Syarhus Sunnah 9/18)

🔴Bila nazhar dilakukan setelah khitbah, bisa jadi dengan khitbah tersebut si wanita merasa si lelaki pasti akan menikahinya. Padahal mungkin ketika si lelaki melihatnya ternyata tidak menarik hatinya lalu membatalkan lamarannya, hingga akhirnya si wanita kecewa dan sakit hati. (Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 9/214)

🔴Sahabat Muhammad bin Maslamah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku meminang seorang wanita, maka aku bersembunyi untuk mengintainya hingga aku dapat melihatnya di sebuah pohon kurmanya.” Maka ada yang bertanya kepada Muhammad, “Apakah engkau melakukan hal seperti ini padahal engkau adalah sahabat Rasulullah ﷺ?” Kata Muhammad, “Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا أَلْقَى اللهُ فيِ قَلْبِ امْرِئٍ خِطْبَةَ امْرَأَةٍ، فَلاَ بَأْسَ أَنْ يَنْظُرَ إِلَيْهَا

📄“Apabila Allah melemparkan di hati seorang lelaki (niat) untuk meminang seorang wanita maka tidak apa-apa baginya melihat wanita tersebut.” (HR. Ibnu Majah no. 1864, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Ibni Majah dan Ash-Shahihah no. 98)

🔴Al-Imam Al-Albani rahimahullahu berkata, “Boleh melihat wanita yang ingin dinikahi walaupun si wanita tidak mengetahuinya ataupun tidak menyadarinya.” Dalil dari hal ini sabda Rasulullah ﷺ:

إِذَا خَطَبَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً، فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَنْظُرَ إِلَيْهَا إِذَا كَانَ إِنَّمَا يَنْظُرُ إِلَيْهَا لِخِطْبَتِهِ، وَإِنْ كَانَتْ لاَ تَعْلَمُ

📄‘Apabila seorang dari kalian ingin meminang seorang wanita, maka tidak ada dosa baginya melihat si wanita apabila memang tujuan melihatnya untuk meminangnya, walaupun si wanita tidak mengetahui (bahwa dirinya sedang dilihat).” (HR. Ath-Thahawi, Ahmad 5/424 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jamul Ausath 1/52/1/898, dengan sanad yang shahih, lihat Ash-Shahihah 1/200)

🔴Pembolehan melihat wanita yang hendak dilamar walaupun tanpa sepengetahuan dan tanpa seizinnya ini merupakan pendapat yang dipegangi jumhur ulama.

🔴Adapun Al-Imam Malik rahimahullahu dalam satu riwayat darinya menyatakan, “Aku tidak menyukai bila si wanita dilihat dalam keadaan ia tidak tahu karena khawatir pandangan kepada si wanita terarah kepada aurat.” Dan dinukilkan dari sekelompok ahlul ilmi bahwasanya tidak boleh melihat wanita yang dipinang sebelum dilangsungkannya akad karena si wanita masih belum jadi istrinya. (Al-Hawil Kabir 9/35, Syarhul Ma’anil Atsar 2/372, Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim 9/214, Fathul Bari 9/158)

✒️Haramnya berduaan dan bersepi-sepi tanpa mahram ketika nazhar (melihat calon)

🔴Sebagai catatan yang harus menjadi perhatian bahwa ketika nazhar tidak boleh lelaki tersebut berduaan saja dan bersepi-sepi tanpa mahram (berkhalwat) dengan si wanita. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ

📄“Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259)

🔴Karenanya si wanita harus ditemani oleh salah seorang mahramnya, baik saudara laki-laki atau ayahnya. (Fiqhun Nisa` fil Khithbah waz Zawaj, hal. 28)

🔴Bila sekiranya tidak memungkinkan baginya melihat wanita yang ingin dipinang, boleh ia mengutus seorang wanita yang tepercaya guna melihat/mengamati wanita yang ingin dipinang untuk kemudian disampaikan kepadanya. (An-Nazhar fi Ahkamin Nazhar bi Hassatil Bashar, Ibnul Qaththan Al-Fasi hal. 394, Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 9/214, Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, 2/280)

📑Batasan yang boleh dilihat dari seorang wanita

🔴Ketika nazhar, boleh melihat si wanita pada bagian tubuh yang biasa tampak di depan mahramnya. Bagian ini biasa tampak dari si wanita ketika ia sedang bekerja di rumahnya, seperti wajah, dua telapak tangan, leher, kepala, dua betis, dua telapak kaki dan semisalnya. Karena adanya hadits Rasulullah ﷺ:

إِذَا خَطَبَ أَحَدُكُمُ الْمَرْأَةَ، فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَنْظُرَ إِلَي مَا يَدْعُوهُ إِلىَ نِكَاحِهَا فَلْيَفْعَلْ

📄“Bila seorang dari kalian meminang seorang wanita, lalu ia mampu melihat dari si wanita apa yang mendorongnya untuk menikahinya, maka hendaklah ia melakukannya.” (HR. Abu Dawud no. 2082 dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 99)

🔴Di samping itu, dilihat dari adat kebiasaan masyarakat, melihat bagian-bagian itu bukanlah sesuatu yang dianggap memberatkan atau aib. Juga dilihat dari pengamalan yang ada pada para sahabat. Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma ketika melamar seorang perempuan, ia pun bersembunyi untuk melihatnya hingga ia dapat melihat apa yang mendorongnya untuk menikahi si gadis, karena mengamalkan hadits tersebut.

🔴Demikian juga Muhammad bin Maslamah radhiyallahu ‘anhu sebagaimana telah disinggung di atas. Sehingga cukuplah hadits-hadits ini dan pemahaman sahabat sebagai hujjah untuk membolehkan seorang lelaki untuk melihat lebih dari sekadar wajah dan dua telapak tangan.

🔴Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullahu berkata, “Sisi kebolehan melihat bagian tubuh si wanita yang biasa tampak adalah ketika Nabi ﷺ mengizinkan melihat wanita yang hendak dipinang dengan tanpa sepengetahuannya. Dengan demikian diketahui bahwa beliau mengizinkan melihat bagian tubuh si wanita yang memang biasa terlihat karena tidak mungkin yang dibolehkan hanya melihat wajah saja padahal ketika itu tampak pula bagian tubuhnya yang lain, tidak hanya wajahnya. Karena bagian tubuh tersebut memang biasa terlihat.

🔴Dengan demikian dibolehkan melihatnya sebagaimana dibolehkan melihat wajah. Dan juga karena si wanita boleh dilihat dengan perintah penetap syariat berarti dibolehkan melihat bagian tubuhnya sebagaimana yang dibolehkan kepada mahram-mahram si wanita.” (Al-Mughni, fashl Ibahatun Nazhar Ila Wajhil Makhthubah)

🔴Memang dalam masalah batasan yang boleh dilihat ketika nazhar ini didapatkan adanya perselisihan pendapat di kalangan ulama.

۩۞۞۞۝♻️📚♻️۝۞۞۞۩

Taaruf

┏﷽🍃💞🔴━━━━━━┓
۝ *Serial Pra Nikah* ۝
┗━━━━━━━━🔴💞🍃┛

۩۞۞۞۝🕌📚🕌۝۞۞۞۩

﴾ *Bahasan Lengkap Pernikahan
Islami Sesuai Sunnah* ﴿

( dari Mengenal Calon Sampai Proses Akad Nikah )

📱 _Bagian 1_

🔴Proses mencari jodoh dalam Islam bukanlah “membeli kucing dalam karung” sebagaimana sering dituduhkan. Namun justru diliputi oleh perkara yang penuh adab. Bukan “Coba dulu baru beli” kemudian “habis manis sepah dibuang”, sebagaimana jamaknya pacaran kawula muda di masa sekarang.

🔴Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tatacara ataupun proses sebuah pernikahan yang berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih. Berikut ini kami bawakan perinciannya:

📝1. Mengenal Calon Pasangan Hidup

🔴Sebelum seorang lelaki memutuskan untuk menikahi seorang wanita, tentunya ia harus mengenal terlebih dahulu siapa wanita yang hendak dinikahinya, begitu pula sebaliknya si wanita tahu siapa lelaki yang berhasrat menikahinya. Tentunya proses kenal-mengenal ini tidak seperti yang dijalani orang-orang yang tidak paham agama, sehingga mereka menghalalkan pacaran atau pertunangan dalam rangka penjajakan calon pasangan hidup, kata mereka. Pacaran dan pertunangan haram hukumnya tanpa kita sangsikan.

🔴Adapun mengenali calon pasangan hidup di sini maksudnya adalah mengetahui siapa namanya, asalnya, keturunannya, keluarganya, akhlaknya, agamanya dan informasi lain yang memang dibutuhkan. Ini bisa ditempuh dengan mencari informasi dari pihak ketiga, baik dari kerabat si lelaki atau si wanita ataupun dari orang lain yang mengenali si lelaki/si wanita.

🔴Yang perlu menjadi perhatian, hendaknya hal-hal yang bisa menjatuhkan kepada fitnah (godaan setan) dihindari kedua belah pihak seperti bermudah-mudahan melakukan hubungan telepon, sms, surat-menyurat, dengan alasan ingin ta’aruf (kenal-mengenal) dengan calon suami/istri. Jangankan baru ta’aruf, yang sudah resmi meminang pun harus menjaga dirinya dari fitnah.

🔴Karenanya, ketika Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah ditanya tentang pembicaraan melalui telepon antara seorang pria dengan seorang wanita yang telah dipinangnya, beliau menjawab, “Tidak apa-apa seorang laki-laki berbicara lewat telepon dengan wanita yang telah dipinangnya, bila memang pinangannya telah diterima dan pembicaraan yang dilakukan dalam rangka mencari pemahaman sebatas kebutuhan yang ada, tanpa adanya fitnah.

🔴Namun bila hal itu dilakukan lewat perantara wali si wanita maka lebih baik lagi dan lebih jauh dari keraguan/fitnah. Adapun pembicaraan yang biasa dilakukan laki-laki dengan wanita, antara pemuda dan pemudi, padahal belum berlangsung pelamaran di antara mereka, namun tujuannya untuk saling mengenal, sebagaimana yang mereka istilahkan, maka ini mungkar, haram, bisa mengarah kepada fitnah serta menjerumuskan kepada perbuatan keji.

🔴Allah ﷻ berfirman:

فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَعْرُوفًا

📄“Maka janganlah kalian tunduk (lembut mendayu-dayu) dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang di hatinya ada penyakit dan ucapkanlah ucapan yang ma’ruf.” (Al-Ahzab: 32)

🔴Seorang wanita tidak sepantasnya berbicara dengan laki-laki ajnabi kecuali bila ada kebutuhan dengan mengucapkan perkataan yang ma’ruf, tidak ada fitnah di dalamnya dan tidak ada keraguan (yang membuatnya dituduh macam-macam).” (Al-Muntaqa min Fatawa Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan 3/163-164)

🔴Beberapa hal yang perlu diperhatikan

✒️Wanita itu shalihah, karena Nabi ﷺ bersabda:

تُنْكَحُ النِّسَاءُ لِأَرْبَعَةٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَلِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

📄“Wanita itu (menurut kebiasaan yang ada, pent.) dinikahi karena empat perkara, bisa jadi karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang memiliki agama. Bila tidak, engkau celaka.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 3620 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

✒️Wanita itu subur rahimnya. Tentunya bisa diketahui dengan melihat ibu atau saudara perempuannya yang telah menikah.

🔴Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ

📄“Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur, karena aku berbangga-bangga di hadapan umat yang lain pada kiamat dengan banyaknya jumlah kalian.” (HR. An-Nasa`i no. 3227, Abu Dawud no. 1789, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Irwa`ul Ghalil no. 1784)

✒️Wanita tersebut masih gadis, yang dengannya akan dicapai kedekatan yang sempurna.

🔴Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma ketika memberitakan kepada Rasulullah ﷺ bahwa ia telah menikah dengan seorang janda, beliau ﷺ bersabda:

فَهَلاَّ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ؟

📄“Mengapa engkau tidak menikah dengan gadis hingga engkau bisa mengajaknya bermain dan dia bisa mengajakmu bermain?!”

🔴Namun ketika Jabir mengemukakan alasannya, bahwa ia memiliki banyak saudara perempuan yang masih belia, sehingga ia enggan mendatangkan di tengah mereka perempuan yang sama mudanya dengan mereka sehingga tak bisa mengurusi mereka, Rasulullah ﷺ memujinya, “Benar apa yang engkau lakukan.” (HR. Al-Bukhari no. 5080, 4052 dan Muslim no. 3622, 3624)

🔴Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالْأَبْكَارِ، فَإِنَّهُنَّ أَعْذَبُ أَفْوَاهًا وَأَنْتَقُ أَرْحَامًا وَأَرْضَى بِالْيَسِيْرِ

📄“Hendaklah kalian menikah dengan para gadis karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya, dan lebih ridha dengan yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah no. 1861, dihasankan Sheikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 623)

📲 _Bersambung_

۩۞۞۞۝♻️📚♻️۝۞۞۞۩

📝 *Ust. Miftahuddin*


Minggu, 16 Februari 2020



﴾ *5 Sikap Istri yang Bisa Melukai Perasaan Suami* ﴿

🔵Meskipun terlihat cuek dan tidak peduli, akan tetapi sesungguhnya perasaan seorang suami juga bisa terluka atas perbuatan yang dilakukan istrinya.

🔵Apa sajakah perbuatan yang dimaksud? Berikut 5 di antaranya:

🗂️1. Merendahkan Penghasilan atau Pekerjaannya

📑“Jadi laki-laki kok kalah sama istri, saya saja mampu menghasilkan sekian sekian Rupiah tiap bulan, kamu setengahnya saja tidak sampai!”

🔵Ini merupakan poin yang amat menyakitkan bagi seorang pria. Maka sebagai istri yang baik, jangan pernah menyentuh area sensitif ini.

🔵Suami akan terluka harga dirinya ketika sang istri merendahkan penghasilan yang diperoleh, atau meremehkan pekerjaan yang dilakukan suami.

🗂️2. Mengejek Suami di Depan Teman-temannya

🔵Mungkin suami tidak pernah mengatakan ini kepada kita, tapi sebenarnya mereka sakit hati karena merasa direndahkan.

🔵Mungkin bagi istri hal tersebut lucu, meledek suami di depan teman-temannya hingga jadi bahan tertawaan, tapi cara ini benar-benar harus dihindari. Baik ejekan terhadap fisik, maupun tingkah laku sehari-hari.

🗂️3. Menentangnya di Hadapan Anak

📑“Saya tidak setuju! Kamu tahu apa tentang anak? Saya yang melahirkan, menyusui, dan merawat dia tiap hari!”

🔵Sebagai ibu, mungkin kita tidak setuju dengan cara suami mendidik anak. Entah itu terlalu keras atau bebas.

🔵Namun, jangan sesekali menentang suami di hadapan anak. Sebab hal ini membuat mereka merasa tidak dihargai.

🔵Lebih baik menahan emosi terlebih dulu dan cari waktu untuk bicara tentang pola asuh, cukup empat mata saja.

🗂️4. Malas Beribadah

🔵Seorang suami juga dapat tersakiti perasaannya ketika istri yang dicintainya tidak memiliki kepatuhan dan malas beribadah.

🔵Misalnya, istri yang tak malu mengumbar aurat, cipika-cipiki pipi pria lain dengan alasan menjaga pergaulan, malas shalat 5 waktu, tidak mau belajar mengaji Al-Qur'an. Suami yang beriman tentu saja akan terluka melihat hal-hal yang demikian.

🗂️5. Bahasa Tubuh

🔵Pria tidak hanya sakit hati karena ucapan wanita. Gerak tubuh juga bisa menyakiti hatinya, misalkan jika wanita memandang sinis, melotot, berkacak pinggang atau menggelengkan kepala dengan bibir manyun pertanda menentang.

🔵Maka duhai istri, perhatikanlah bahasa tubuh kita di hadapan suami! Jangan sampai melukai hatinya karena merasa direndahkan.

🔵Tentu saja para suami pun harus belajar untuk tidak mudah terbawa emosi hanya karena persoalan yang tidak bersifat esensial. Biasakan bicara secara terbuka pada istri mengenai apa yang disuka dan tidak disukai.



📚 ummi-online.com
➖➖➖➖➖➖
۞Allahu A'lam

📖سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

۩۞۞۞۝💞🏠💞۝۞۞۞۩

📝 *Ust. Miftahuddin*