🗒️Assalamu'alaikum..
Ustadz, afwan mau bertanya..apakah Rasulullah pernah bertengkar dg Khadijah atau Aisyah atau istri2 yg lain? dan bagaimana Rasulullah menanganinya? kenapa pasangan yg sama2 saling mengerti agama dpt bertengkar, bahkan sekelas Ali & Fatimah? apakah yg menyebabkan mereka bertengkar? Hal2 apa saja dlm kehidupan nyata dan sekarang dalam rumah tangga yg membuat bertengkar dg pasangan?
🔏Jawaban :
وعليكم السلام ورحمةالله وبركا ته
🔴Rasulullah ﷺ tak pernah bertengkar secara emosional dengan istri-istrinya. Saat Rasulullah ﷺ marah kepada ‘Aisyah, beliau mengatakan, “Tutuplah matamu!” Kemudian Aisyah menutup matanya dengan perasaan cemas karena dimarahi oleh Rasulullah ﷺ.
🔴Kemudian Nabi ﷺ berkata, “Mendekatlah!” Tatkala Aisyah mendekat, Rasulullah ﷺ memeluk Aisyah sambil berkata, “Khumairahku (panggilan Aisyah karena merah pipinya), telah pergi marahku setelah memelukmu.”
🔴Bukankah Rasulullah ﷺ pernah berpesan kepada kaum laki-laki untuk senantiasa berbuat lembut kepada perempuan? Ajaran ini bahkan dipesankan secara khusus, berkaitan kondisi psikologis perempuan yang tercipta feminim, sehingga lebih emosional dan perasa. “Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Kalau kamu berusaha meluruskannya, maka ia akan patah.” (HR. Bukhari)
🔴Cara Rasulullah ﷺ mengalah pun diperlihatkan saat beliau begitu marah atas tuntutan istri-istri beliau yang sudah berlebihan. Rasulullah ﷺ memilih untuk menyendiri, menghindari semua istri-istrinya selama sebulan. Hukuman ‘diabaikan’ yang diterima oleh istr-istri Rasulullah ﷺ ini ternyata jauh lebih efektif daripada hukuman tindakan secara fisik.
🔴Jadi, sama sekali bukan hal tabu jika suami memilih untuk mengalah demi menghentikan pertengkaran emosional. Mengalah di sini tak ada hubungannya dengan kewibawaan. Salah jika para suami merasa malu untuk mengalah dengan dalih takut kehilangan kewibawaan. Suami memang tetap harus tegas dan berwibawa, tetapi tidak sewenang-wenang. Ada saatnya, suami lebih baik mengalah agar tidak memperpanjang masalah.
🔴Suami harus mengalah jika dalam pertengkaran dilihatnya istri penuh dengan emosi. Emosi sang istri bukan karena ingin merasa ‘lebih’ dari suami, namun sebatas dikarenakan ketidakmengertiannya terhadap permasalahan. Jadi, suami mengalah justru karena ia lebih cerdas dan matang daripada istrinya.
🔴Tidak demikian halnya jika istri masih memiliki karakter meremehkan dan merendahkan suami, ingin mendominasi dan menyinggung harga diri suami. Bila kondisinya demikian, maka bukan saatnya suami untuk mengalah, namun saatnya untuk bertindak lebih tegas, dan jika perlu dengan memberi hukuman nusyuz seperti yang diajarkan dalam al-Qur’an, yaitu dengan meninggalkan dan mengabaikan istri selama beberapa waktu.
🔴Kalaupun suami merasa istri harus diperingatkan dengan tegas, itu pun tetap harus dihindarkan cara kekerasan fisik, kecuali sudah menjadi alternatif paling akhir.
📄“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban sebagi istri), maka nasihatilah, pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya”. (An-Nisaa’[4]: 34).
🔴Kehidupan harmonis Ali dan Fatimah bukannya tanpa mengalami perselisihan. Suatu ketika, Ali pernah berbuat kasar kepada Fatimah. Fatimah kemudian mengancam Ali, "Demi Allah, aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah ﷺ!" Fatimah pun pergi kepada Nabi ﷺ dan Ali mengikutinya.
🔴Sesampainya di hadapan Rasul, Fatimah mengeluhkan tentang kekasaran Ali. Nabi ﷺ pun menyabarkannya, "Wahai putriku, dengarkanlah, pasang telinga, dan pahami bahwa tidak ada kepandaian sedikit pun bagi wanita yang tidak membalas kasih sayang suaminya ketika dia tenang."
🔴Ali berkata, "Kalau begitu, aku akan menahan diri dari yang telah kulakukan.
Fatimah pun berkata, "Demi Allah, aku tidak akan berbuat apapun yang tidak kamu sukai."
🔴Disebutkan juga dalam riwayat lain bahwa pernah terjadi pertengkaran antara Ali dan Fatimah. Lalu Rasulullah ﷺ datang dan Ali menyediakan tempat untuk Rasulullah ﷺ berbaring. Kemudian Fatimah datang dan berbaring di samping Nabi ﷺ Ali pun berbaring di sisi lainnya. Rasulullah ﷺ mengambil tangan Ali dan meletakkannya di atas perut beliau, lalu beliau mengambil tangan Fatimah dan meletakkannya di atas perut beliau. Selanjutnya beliau mendamaikan keduanya sehingga rukun kembali, setelah itu barulah beliau keluar. Ada orang yang melihat kejadian itu lalu berkata kepada Rasulullah ﷺ , "Tadi engkau masuk dalam keadaan demikian (murung), lalu engkau keluar dalam keadaan berbahagia di wajahmu." Ia menjawab, "Apa yang menahanku dari kebahagiaan, jika aku dapat mendamaikan kedua orang yang paling aku cintai?"
🔴Pertengkaran dalam rumah tangga adalah hal yang lumrah terjadi. Bagi sebagian orang, pertengkaran dapat semakin merekatkan hubungan dengan pasangan, tetapi bagi sebagian yang lain justru dapat melukai perasaan dan dapat menghancurkan pernikahan.
🔴Beberapa penyebab pertengkaran dalam rumah tangga :
1. Bersiskap egois atau mementingkan diri sendiri
2. Ketidakjujuran
3. Tidak bertanggung jawab
4. Berkata kasar
5. Memendam masalah
6. Kurang komunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar