Tadi malam, tiba² saja saya iseng membuka chat WA grup yang udah ratusan notif g dibuka,,,,,,,,,,
Komariah Kokom
October 1, 2015 · Surakarta ·
AKHIRNYA, HARUS SAYA SAMPAIKAN SECARA TERBUKA......
Beberapa kali, mahasiswi kami, atau alumni puteri kami menemui saya untuk memohon rekomendasi saya guna mengajukan permohonan beasiswa melanjutkan sekolah di Jepang
Beberapa kali juga saya harus menahan nafas, berat dan gundah...
Saya pun dulu memiliki cita-cita itu.... saya pun pernah menggapainya...
Namun, seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah semakin banyak ilmu Dien yang saya fahami
Puteri-puteriku, Allah memerintahkan kita untuk menjaga diri-diri kita, untuk tidak terlalu banyak keluar rumah dan menjaga kehormatan kita.
Bahkan untuk beribadah haji dan umroh saja, kita harus didampingi oleh mahrom, jika tidak maka hukum ibadah itu menjadi haram karena kita bermaksiat kepada Allah, tidak menta’ati perintahNya.
Jika untuk ibadah saja, sesuatu yang wajib, kita harus bersama mahrom, maka bagaimana dengan sekolah di luar negeri bepergian dan tinggal di negeri kafir sendiri? Dari sisi mana kita berani menghalalkannya? Adakah ia lebih penting dari ibadah haji dan umroh? Sedarurat apakah ilmu itu, hingga jika kita tidak menuntutnya akan menyebabkan kemudharatan pada seluruh ummat? Mari kita tanyakan secara jujur pada hati kita, adakah ia hanya nafsu duniawi?
Puteri-puteriku, keberadaan kita tanpa mahrom di negeri kafir akan menimbulkan fitnah, cobaan untuk diri dan keluarga kita. Wanita adalah makhluk yang secara fitrah diciptakan Allah dengan kelemahan, baik lemah akalnya, lemah fisiknya maupun kurang agamanya. Keberadaan kita di negeri kafir dapat merusak akidah dan pemikiran jika tidak cukup kuat bekal kita dalam Dien. Jika di Indonesia saja kita masih sering melalaikan (berlambat-lambat) mengerjakan sholat, bagaimana dengan di sana nanti? Sempitnya waktu utk sholat, tidak tersedianya tempat sholat yang memadai, tidak ada teman yg mengingatkan, dapat menjadi sebab semakin lemahnya agama kita, semakin jauh dari Allah. Belum lagi cobaan fisik dan psikis (batin) yang harus kita tanggung sendiri, jauh dari orangtua yang seharusnya bertanggung jawab dlm melindungi dan menjaga kita. Bahkan sampai fitnah sulitnya mendapatkan pasangan yang tidak jarang membuat gundah. Duhai puteriku, saya pernah mengalaminya, dan sungguh saya tidak rela jika kalian pun mengalaminya. Dulu saya menganggap bahwa wanita harus kuat seperti baja seperti laki-laki, saat itu saya masih minim dari dalil dan fatwa...... Namun sekarang Alhamdulillah Allah membuka mata saya bahwa laki-laki dan wanita dimuliakan dengan perbedaan tugas dan keistimewaannya masing-masing.
Wahai puteri-puteriku, kalian adalah mutiara-mutiara indah yang akan makin bernilai tinggi jika kalian bersedia mentaati perintah Allah untuk patuh pada syari’at. Janganlah mengikuti wanita-wanita barat yang justru merasa bangga bisa melanglang buana ke sana ke sini ke seluruh dunia dengan pakaian jahiliyah mereka. Samakah kita dengan mereka?
Semakin kita membatasi diri kita untuk secara bebas dilihat oleh orang-orang asing, maka akan lebih terjaga diri kita, dan akan lebih tinggi nilai kita di hadapan Allah. Karena, dibalik kelemahan kita, Allah ciptakan kelebihan luar biasa bagi kita untuk membuat surga-surga kecil di dunia ini, sebagai pendidik anak-anak kita, generasi penerus kelak dan penolong kita di hari akhir nanti. Jika kalian ingin melanjutkan studi, lanjutkanlah di tempat yang dekat dengan orangtua kalian, karena sesungguhnya itu akan lebih menjaga diri dan agama kalian.
Janganlah kalian menganggap kejayaan Islam akan dapat diraih dengan muslimah-muslimah yang bertebaran, berkarir di luar rumah-rumahnya, bahkan sampai di luar-luar negeri? Hal itu justru akan menimbulkan kerusakan. Namun kejayaan Islam akan teraih dengan semakin banyak umat Islam yang patuh pada aturan syari’at.
لاَ تُسَافِرِ الْمَرْأَةُ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ ، وَلاَ يَدْخُلُ عَلَيْهَا رَجُلٌ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ » . فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أُرِيدُ أَنْ أَخْرُجَ فِى جَيْشِ كَذَا وَكَذَا ، وَامْرَأَتِى تُرِيدُ الْحَجَّ . فَقَالَ « اخْرُجْ مَعَهَا »
“Tidak boleh seorang wanita bersafar kecuali bersama mahromnya. Tidak boleh berkhalwat (berdua-duaan) dengan wanita kecuali bersama mahromnya.” Kemudian ada seseorang yang berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin keluar mengikuti peperangan ini dan itu. Namun istriku ingin berhaji.” Beliau bersabda, “Lebih baik engkau berhaji bersama istrimu.” (Diriwayatkan oleh Bukhari, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Karena, sebagai seorang muslim, kita yakini bahwa kesuksesan akan kita raih bukan semata-mata karena daya upaya kita meraih cita-cita setinggi langit, seperti yang dislogankan oleh orang-orang barat. Namun, kesuksesan akan mampu kita raih bila kita berusaha meraih keridhoan Sang Pemilik Langit dan segala isinya, dengan mentaati perintahNya.
Allah berikan dunia kepada siapa saja, siapa saja, orang kafir sekalipun.
Namun Allah berikan akhirat hanya kepada orang-orang yang dicintaiNya.
(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“
Barangsiapa yang mengejar dunia, maka dia hanya akan mendapatkan apa-apa yang telah Allah tetapkan untuknya, yang telah dituliskan dalam Lauh Mahfudz jauh sebelum dia dilahirkan.
Namun barangsiapa yang mengejar akhirat, maka Allah akan berikan dunia meskipun dia tak menginginkannya (dunia mendatanginya dalam keadaan hina/ mengejarnya)
Jika kita cerdas, manakah yang akan kita kejar?? Ta’atilah perintah Allah dan RasulNya, maka Insya Allah kita akan mendapatkan kesuksesan dan keselamatan, di dunia dan akhirat.....
JADI, maaf saya tidak bisa merekomendasikan kalian untuk itu, karena berarti mendorong kalian dalam bermaksiat kepada Allah. Dulu saya tidak tahu hukumnya, tp sekarang sudah faham, maka bagaimana saya harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah kelak?? Tapi jika ada di antara kalian yang sudah menikah dan ingin belajar di sana bersama suami, maka insya Allah saya dukung.....
Namun, hal yang berbeda saya dorong untuk mahasiswa kami yang laki-laki. Bertebaranlah di muka bumi ini, carilah ilmu sebanyak-banyaknya di mana saja. Hadapilah tantangan dengan kepalan tangan kalian. Jadilah seorang mukmin yang kuat dan tangguh, hati yang kuat seperti baja. Karena di pundak kalianlah kepemimpinan ummat ini akan dibebankan.
Karena tangan-tangan dan mental kuat kalian yang akan diamanahi untuk melindungi wanita-wanita dan anak-anak di bawah kepemimpinanmu. Buatlah gentar dan takut hati para orang kafir saat menatap kalian. Namun sebelum merantau ke negeri-negeri kafir, bekali dan bentengi diri dengan ilmu Dien yang cukup. Tunjukkan keislaman kalian dengan keta’atan pada perintah Allah, baik melalui ibadah dan penampilan secara fisik, jangan sampai justru terpengaruh oleh mereka. Jika merasa ibadah saja masih malas-masalan, maka sebaiknya kita hindari bersekolah di negeri kafir, karena itu justru dapat membahayakan Dien kalian. Keistikhomahan kalian dalam beragama akan menjadi sebab mudahnya pertolongan Allah untuk kalian selama menuntut ilmu di sana.
Jagalah Allah, maka Allah akan menjaga kita, dimana saja kita berada. Insya Allah.
Allohu’alam bi shohwab. Allohul Musta’an.
Setelah membacanya, hati saya tertampar dengan niat saya selama ini. Salah satu impian terbesar saya adalah kuliah di luar negeri. Dulu tepat tanggal 8 agustus 2014 saya membuat catatan impian namanya "big dream" catatan itu berisi 29 impian yang harus saya capai dalam waktu 5-10 tahun setelah catatan itu ditulis. Alhamduliah ada beberapa poin yang telah berhasil saya capai seperti nilai IPK 4, lanjut d4 kebidanan, menjadi cumlaude 1 dalam studi. Poin ke 13 adalah setelah d4 kebidanan ingin cari pengalaman kerja dan lanjut kuliah keluar negeri, saya sudah mencari info untuk ke jepang atau ke arab saudia. Namun setelah membaca cerita itu hati saya bimbang. Ketika fitrah seorang wanita itu lemah, ingin dilindungi, setinggi apapun impiannya kalau dalam menjalani hidupnya akan menimbulkan fitnah dan kerugian tentu tidak akan menjadi pilihan saya.
Ya ada rasa sedikit kecewa dalam hati karena belum dapat mewujudkan impian itu. Tapi saya juga ingin menjaga diri, menjaga Kehormatan hingga mendapatkan ridhoNya, kalau saya tetap melanjutkannya mungkin bagian ibadah saya bisa jadi Berkurang karena budaya dan kesibukan akan nafsu dunia tadi.
Sekarang saya harus belajar ikhlas, menerima fitrah diri sebagai wanita. Harus menjaga iffah dan Izzah, semoga ini menjadi jalan hidup yang terbaik, tetap istiqomah menjalankan perintahnya, masih banyak PR yang harus saya kerjakan, mewujudkan bagian big dream lain. Mungkin ada beberapa bagian yang akan direvisi atau bakalan terwujud semua. Semoga 10 tahun setelah big dream dibuat tercapai semua. Aamiin....... Allahumma Aamiin
Gunung fuji, jepang
Gunung fuji(rapi), bukittinggi
Sekarang edisi gunung sumatra barat InsyaAllah kalau ada kesempatan liat yang asli bareng suami 😆😆
Big Dream
Tidak ada komentar:
Posting Komentar